BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dinegara industri, hipertensi merupakan salah satu
masalah kesehatan utama. Di Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan
kesehatan primer karena angka pre valensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang
yang ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabbnya atau
idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyakit lain.
Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh
pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya
50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya, dan dari
golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh
karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas.
Banyak penelitian dilakukan terhadap hipertensi primer baik mengenai
patogenesis maupuntentang pengobatannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian hipertensi secara umum ?
2.
Mengapa
hipertensi dapat terjadi ? apa penyebabnya ?
3. Apa saja jenis-jenis hipertensi ?
4. Aa saja tanda dan gejala hipertensi ?
5. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan hipertensi?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1.
Untuk
membantu masyarakat mengetahui apa itu hipertensi.
2.
Untuk
mengetahui penyebab terjadinya hipertensi.
3.
Untuk
mengetahui jenis-jenis hipertensi.
4.
Membantu
mengetahui tanda dan gejala hipertensi.
5.
Membantu
mengetahui pengobatan dan pencegahan hipertensi.
D.
MANFAAT
Untuk memberikan
pengertian kepada masyarakat tentang penyakit hipertensi,apa saja tanda
gejala,penyebab hipertensi serta cara pengobatan dan pencegahannya.
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN
Hipertensi adalah
tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda. Secara umum, seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam
Ardiansyah,M. 2012).
Hipertensi
juga sering diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg (Arif Muttaqin dalam
Ardiansyah,M. 2012).
B.
ETIOLOGI
Berdasarkan
faktor penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1.
Hipertensi Esensial atau Hipertensi
Primer.
Penyebab dari hipertensi ini belum
diketahui, namun faktor risiko yang diduga kuat adalah karena beberapa faktor
berikut ini (Riyadi,S. 2011) :
a.
Keluarga dengan riwayat hipertensi
b.
Pemasukkan sodium berlebih
c.
Konsumsi kalori berlebih
d.
Kurangnya aktivitas fisik
e.
Pemasukkan alkohol berlebih
f.
Rendahnya pemasukkan potasium
g.
Lingkungan
Selain
faktor-faktor diatas adapula faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya
hipertensi esensial diantaranya ( Ardiansyah,M. 2012) :
a.
Genetik
b.
Jenis kelamin
c.
Diet tinggi garam atau kandungan lemak
d.
Berat badan atau obesitas
e.
Gaya hidup mengkonsumsi alkohol dan
merokok
2.
Hipertensi Sekunder atau Hipertensi
Renal.
Penyebab dari hipertensi jens ini
secara spesifik seperti ; penggunaan ekstrogen, penyakit ginjal, hipertensi
vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan (Riyadi,S. 2011).
C.
MACAM-MACAM HIPERTENSI
1.
Hipertensi primer, adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
(hipertensiesensial). Terjadi peningkatan kerja jantung akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Sebagian besar (90-95%) penderita termasuk hipertensi primer.
2.
Hipertensisekunder, merupakanhipertensi
yang disebabkan oleh penyakit sistemik lain, misalnya gangguan hormon (Gushing),
penyempitan pembuluh darah utama ginjal (stenosis
arterirenalis, akibat penyakit ginjal
(glomerulonefritis), dan penyakit sistemik lainnya (lupus
nefritis). Jumlah hipertensi sekunder kurang dari 5% penduduk dewasa di Amerika .
D.
TANDA DAN GEJALA
Biasanya tanpa
ada gejala atau tanda-tanda yang spesifik. Pada kasus hipertensi berat, gejala
yang mungkin dialami klien antara lain adalah ( Riyadi,S. 2011) :
1.
Sakit kepala
2.
Pendarahan hidung
3.
Vertigo
4.
Mual muntah
5.
Perubahan penglihatan
6.
Kesemutan pada kaki dan tangan
7.
Sesak napas
9.
Nyeri dada
E.
PATHWAYS
F.
PENATALAKSANAAN
1.
Farmakologi
Terapi obat pada penderita hipertensi dapat dimulai
dengan salah satu obat berikut (Ardiansyah,M. 2012):
a.
Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari
dengan dosis tunggal pada pagi hari (pada hipertensi dalam keadaan kehamilan,
hanya digunakan bila disertai hemokonsentrasi atau udem paru).
b.
Reserpin 0,1-0.25 mg/hari sebagai dosis
tunggal.
c.
Propanolol mulai dari 10 mg 2xsehari
yang dapat dinaikkan 20 mg 2xsehari (kontraindikasi untuk penderita asma).
d.
Kaptropil 12,5-25 mg sebanyak
2-3xsehari (kontra indikasi pada kehamilan selama janin hidup dan penderita
asma).
e.
Nifedepin mulai dari 5mg 2xsehari, bisa
dinaikkan 10mg 2xsehari.
2.
Non Farmakologi
Langkah awal
biasanya adalah denganmengubah pola hidup penderita, yakni dengan cara (Ardiansyah,M.
2012) :
a.
Menurunkan berat badan sampai batas
ideal.
b.
Mengubah pola makan pada penderita
diabetes, kegemukan, atau kadar kolesterol darah tinggi.
c.
Mengurangi pemakaian garam sampai
kurang dari 2,3gr natrium atau 6gr natrium klorida setiap harinya (disertai
dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup).
d.
Mengurangi konsumsi alkohol.
e.
Berhenti merokok.
f.
Olahraga aerobik yang tidak terlalu
berat (penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama
tekanan darahnya terkendali).
G.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Aktivitas/ Istirahat
Gejala :kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
1. Sirkulasi
a. Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler,
episode palpitasi.
b. Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis,
jugularis,radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena
jugularis,kulit pucat,
sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.
2. Integritas Ego
a. Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
b. Tanda :Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue
perhatian, tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
3. Eliminasi
a. Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada masa
yang lalu).
b. Makanan/cairan
c. Gejala: Makanan yang disukai yang
mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir-akhir ini (meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretic
d. Tanda: Berat badan normal atau obesitas,,adanya edema, glikosuria.
4. Neurosensori
a. Gejala: Keluhan pening-pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,sub objeksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur, epistakis).
b. Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses pikir, penurunan kekuatan genggaman tangan.
c. Nyeri/ ketidaknyaman
d. Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung), sakit kepala.
5. Pernafasan
a. Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/kerja takipnea, ortopnea, dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
b. Tanda: Distress
pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas tambahan
(krakties/mengi), sianosis.
H.
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang Muncul diantaranya
:
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan afterload, vasokonstriksi,
iskemiamiokard.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan Oksigen.
3. Nyeri (sakitkepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
4. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
nyeri kepala.
6.
Resti injuri berhubungan dengan
penurunan lapang pandang.
7.
Nyeri akut berhubungan dengan iskemik
jaringan ditandai dengan adanya keluhan nyeri.
Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan 1 :
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard.
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vaso konstriksi, tidak terjadi iskemia miokard.
Kriteria Hasil :tanda vital
dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, respirasi), dapat mentoleransi
aktivitas, tidak ada kelelahan, tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada
asites, tidak ada penurunan kesadaran.
Intervensi :
a. Monitor TD,
suhu, nadi dan RR.
b. Catat adanya fluktuasi tekanan
darah.
c. Auskultasi TD
pada kedua lengan dan bandingkan.
d. Monitor status
kardiovaskuler.
e. Monitor suhu,
warna, dan kelembaban kulit.
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat tidur/kursi
h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i.
Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher.
j.
Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, dan aktivitas pengalihan.
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l.
Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
2. Diagnosa Keperawatan 2 :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan Oksigen.
Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang di inginkan / diperlukan tanpa adanya peningkatan tekanan
darah, status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat.
Intervensi :
a.
Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan.
b.
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengang kemampuan fisik, psikologi dan sosial.
c.
Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda.
d.
Bantu klien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas.
e.
Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang.
f.
Monitor respon fisik, emosi, sosial,
dan spiritual.
g.
Kolaborasikan dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat.
3. Diagnosa Keperawatan 3 :
Nyeri (sakitkepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.
Kriteria Hasil : pasien mengungkapkan nyeri berkurang dan menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang.
Intervensi :
a.
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi.
b.
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan.
c.
Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
d.
Batasi aktivitas.
e.
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri.
f.
Tingkatkan istirahat.
g.
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri.
4.
Diagnosa keperawatan 4:
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan
yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.
b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia.
c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.
d. Amati adanya hipotensi mendadak.
e. Ukur masukan dan pengeluaran.
f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.
g. Hindari kelelahan.
5. Diagnosa
Keperawatan 5 :
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
nyeri kepala.
Tujuan : nyeri kepala hilang
Kriteria
Hasil : pasien tidak lagi mengeluhkan
nyeri di bagian kepala
Intervensi :
a.
Kaji pola aktivitas
b.
Ajarkan pasien untuk melakukan
aktivitas ringan
c.
Bantu pasien untuk merubah posisi
secara berkala
d.
Ciptakan suasana yang aman dan nyaman
e.
Kolaborasi dengan dokter untuk terapi
obat dan menentukan aktivitas sementara
6.
Diagnosa keperawatan 6 :
Resti injuri berhubungan dengan
penurunan lapang pandang.
Intervensi :
a.
Orientasi lingkungan dengan situasi
b.
Anjurkan pasien untuk mempelajari
kembali ADL
c.
Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan
benda-benda yang dapat menimbulkan kecelakaan
d.
Awasi atau temani pasien saat melakukan
aktivitas
e.
Dorong pasien untuk melakukan aktivitas
sederhana
7.
Diagnosa keperawatan 7 :
Nyeri akut berhubungan dengan iskemik
jaringan ditandai dengan adanya keluhan nyeri.
Tujuan :
untuk mengurangi rasa nyeri
Kriteria Hasil : pasien tidak merasakan nyeri yang berlebihan
Intervensi :
a.
Pertahankan tirah baring pada fase akut
b.
Lakukan tindakan distraksi dan
relaksasi, ciptakan lingkungan yang tenang
c.
Minimalkan aktivitas vasokonstriksi
yang dapat meningkatkan nyeri seperti batuk panjang, membungkuk, dll
d.
Kolaborasi pemberian analgesik.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Hipertensi adalah proses
penyakit seumur hidup. Perawat membantu pasien dalam mengontrol penyakit dengan
meminta pasien untuk sering cek tekanan darah, berkunjung ketempat pelayanan
kesehatan secara rutin dan penyuluhan kesehatan.
Telah dibuktikan oleh
beberapa penyeidik bahwa dengan mengendalikan tekanan darah angka mortalitas dan
morbiditas dapat diturunkan. Oleh karena itu, meskipun etiologinya belum dapat
dibuktikan, pengobatan hipertensi dapat dimulai. Yang masih menjadi masalah
adalah penentuan saat mulainya pengobatan. Hal ini penting karena pengobatan
hipertensi merupakan pengobatan seumur hidup.
B.
SARAN
Sebaiknya masyarakat
sadar akan kesehatannya seperti pola makan dan olahraga teratur. Karena
penyakit hipertensi ini dapat menyerang segala umur dan untuk pengobatannya
dilakukan selama seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah,
Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press.
Nurarif, Amin Huda
danKusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction
Riyadi, Sujono. 2011.
Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Setyono, Joko.
2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.
Suyono, Slamet,dkk.
2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter%20II.pdfdiaksestanggal
27 September 2015.
BetMGM, Casino, Sportsbook - Dr. McD
BalasHapusCasino & Sportsbook - BetMGM, 김제 출장마사지 Casino, Sportsbook 목포 출장마사지 The BetMGM Sportsbook offers 충주 출장안마 high quality betting options, Live Dealer Sportsbook Betting App at 포항 출장마사지 MDC BetMGM Live Casino & Poker in NJ. 논산 출장샵